Kenali Penipisan Lapisan Ozon Berdasarkan Konsentrasi Ozon dari Waktu Ke Waktu
LAPISAN OZON
Ozon merupakan suatu molekul yang tersusun daru tiga
ataom oksigen (O3). Kata ozon
berasal dari kata Yunani yaitu “óζειν (ozein)”, yang berarti “mencium.” Secara
alamiah, sebagian besar ozon (sekitar 90%) dapat ditemukan di stratosfer, membentuk suatu lapisan ozon (ozone layer) dan memiliki konsentrasi ozon yang cukup besar (bisa mencapai
10 ppm). Sebagian kecil ozon (sekitar 10%) ditemukan pada atmosfer bawah atau
troposfer.
Adapun konsentrasi ozon di troposfer sangat
kecil, berkisar antara 10 – 100 ppb, yang disebabkan polusi udara akibat
aktivitas manusia. Konsentrasi ozon dipermukaan bumi dapat digambarkan sebagai berikut.
Sumber gambar:
D.
Fahey and M. Hegglin, "Twenty Questions and Answers About the Ozone Layer:
2010 Update," World Meteorological Organization, Geneva, Switzerland,
2011.
Hubungan Lapisan Ozon dengan radiasi ultra violet (UV)
Lapisan ozon sangat efektif mengabsorpsi radiasi ultra violet (UV) dari matahari, khususnya yang memiliki panjang gelombang pendek. Ozon di stratosfer terbentuk secara alami oleh reaksi fitokimia, yang melibatkan radiasi ultraviolet dari sinar matahari. Reaksi yang terjadi pada ozon di stratosefer yaitu sebagai berikut.
hυ
O2 → 2O
O + O2 → O3
Berdasarkan
panjang gelombangnya (λ), radiasi sinar UV dari matahari
dibedakan
menjadi 3, yaitu:
·
radiasi UV-A (315 nm < λ <
400 nm)
·
radiasi UV-B (280 nm < λ <
315 nm)
·
radiasi UV C (λ < 280 nm)
Lapisan ozon akan menyerap radiasi sinar UV-B dan
UV-C, sehingga hanya sebagian kecil yang melewati atmosfer bumi. Pada
manusia, peningkatan paparan kedua radiasi meningkatkan risiko kanker kulit,
katarak, dan penurunan sistem kekebalan tubuh. Paparan UV-B dan UV-C yang
berlebihan juga dapat merusak kehidupan tanaman terestrial, organisme bersel
tunggal dan ekosistem perairan. Sedangkan radiasi UV-A, yang tidak diserap
secara signifikan oleh ozon, akan menyebabkan penuaan dini pada kulit. Adapun lapisan ozon yang melindungi bumi
dari sinar UV dapat digambarkan sebagai berikut.
Sumber gambar:
M.
Carlowicz, "The Ozone Layer: Our Global Sunscreen," ChemMatters, pp.
12-14, 2013.
Penyebab Penipisan Lapisan Ozon
Lapisan ozon dari waktu ke waktu semakin menipis.
Berdasarkan penelitian, terdapat beberapa zat yang dihasilkan oleh aktivitas
manusia berpotensi terhadap penipisan lapisan ozon. Zat yang dimaksud tersebut
yaitu ozone depletion substances (ODS). ODS biasanya diproduksi untuk
keperluan industri tertentu atau produk rumah tangga. Sebagian besar emisi ODS
mencapai stratosfer dan menyebabkan penipisan ozon karena atom klorin dan
bromin bereaksi dengan ozon (McKenzie,R.L., et al, 2011). ODS yang hanya mengandung karbon, klorin, dan fluor
disebut chlorofluorocarbons (CFC). CFC, karbon tetraklorida (CCl4)
dan metil kloroform (CH3CCl3).
Dampak Penipisan Lapisan Ozon
Penipisan lapisan ozon ini dapat menyebabkan beberapa
permasalahan dalam kehidupan. Masalah yang terjadi yaitu pada kesehatan dimana
dengan menipisnya lapisan ozon menyebabkan kanker kulit,
kerusakan mata, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini dikarenakan radiasi UV
mencapai ke permukaan bumi. Selain itu, penipisan lapisan ozon ini menyebabkan
perubahan iklim dimana gas-gas yang timbul dapat menyebabkan gas rumah kaca
sehingga terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim yang tidak diinginkan.
Penipisan lapisan ozon ini juga
dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dimana klorofluorokarbon (CFC) yang digunakan
dalam pendingin udara dapat mencapai atmosfer dan merusak lapisan ozon. Ekosistem pun baik hewan maupun tumbuhan dapat
terganggu apabila terjadi kerusakan lapisan ozon.
Solusi Mengatasi Penipisan Lapisan
Ozon
Solusi yang
dapat diterapkan dalam kehidupan untuk mengurangi permasalahan pada lapisan
ozon yaitu sebagai berikut.
1. Mengurangi penggunaan bahan kimia, seperti klorofluorokarbon (CFC), hidroklorofluorokarbon (HCFC), dan halon
adalah penyebab utama penipisan lapisan ozon.
2.
Menggunakan produk ramah lingkungan.
3.
Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
4.
Meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya melindungi lapisan ozon.
5.
Memanfaatkan teknologi dan
inovasi ramah lingkungan.
Penurunan Konsentrasi Ozon di
Beberapa Daerah
Potensi penipisan lapisan ozon
lebih tinggi di daerah kutub dibandingkan dengan daerah lainnya. Hal ini
dikarenakan suhu yang dingin di stratosfer dapat memicu terbentuknya awan
dingin di lapisan stratosfer daerah kutub. Selain itu, dengan adanya suhu redah
ini dapat terbentuknya ClO (klor monoksida) yang berpotensi besar dalam perusakan lapisan
ozon. Selain itu, berdasarkan hasil analisis data dengan instrumentasi Brewer,
radiasi UV tahun 2022 di Stasiun Toronto, Kanada menunjukkan bahwa radiasi UV
mengalami peningkatan di level 8-9 (warna merah) pada bulan Mei hingga
September yang bertepatan dengan musim panas di Kanada. Indeks tersebut
dikategorikan dapat menyebabkan resiko yang berbahaya pada kesehatan kulit dan
selaput mata manusia apabila terpapar langsung (Environment and Climate Change Canada,2023).
Berdasarkan
analisis data dengan website WOUDC, diperoleh grafik konsentrasi ozon di
Indonesia dalam beberapa tahun yaitu sebagai berikut.
Dari grafik tersebut, konsentrasi rerata ozon total
berada dalam satuan DU (Dobson Unit) yang merupakan jumlah total jejak gas di atmosfer bumi per
satuan luas. 1 DU setara dengan 2,69×1020 molekul per satuan luas.
Konsentrasi
ozon berdasarkan grafik diatas mengalami kenaikan sekaligus penurunan. Dari tahun 2006 hingga 2009, konsentrasi ozon ini mengalami
penurunan. Akan tetapi, di tahun 2010 ke tahun 2011, konsentrasi ozon mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Selain itu, di tahun 2016 ke tahun 2018,
konsentrasi ozon ini mengalami kenaikan yang cukup pesat.
Penurunan dan
kenaikan konsentrasi ozon ini memiliki korelasi dengan intensitas radiasi
matahari. Semakin meningkatnya intensitas radiasi matahari menyebabkan
meningkatnya konsentrasi ozon di permukaan bumi. Selain berkorelasi dengan
intensitas radiasi matahari, konsentrasi ozon ini memiliki korelasi dengan
temperatur dimana apabila temperatur meningkat, maka konsentrasi ozon pun
meningkat. Adapun pengaruh kelembaban udara, konsentrasi ozon semakin rendah. Meningkatnya konsentrasi ozon di troposfer (ozon permukaan)
dapat memanaskan permukaan bumi atau meningkatkan temperatur di permukaan bumi
(Pujiastuti & Ilahi, 2014).
Selain
aktivitas matahari, pengaruh musim, terdapat faktor lain yang mempengaruhi
konsentrasi ozon total. Salah satu faktor lainnya yaitu adanya kebakaran hutan
dan lahan yang menyebabkan konsentrasi ozon menurun. Kebakaran hutan ini
merupakan salah satu aktivitas yang menghasilkan gas polutan primer dimana
dengan bertambahnya polutan primer yang diemisikan ke atmosfer dapat menambah
ozon troposfer tetapi jika sampai ke stratosfer dapat merusak ozon stratosfer.
Adapun gas polutan primer ini terdiri dari CH4, CO, NOx, NMHC yang
berasal dari pembakaran bahan bahan fosil untuk industri, transportasi, kebakaran
hutan dan pembakaran biomassa lainnya (Mariati, dkk, 2019).
Daftar Pustaka
Pujiastuti, D., & Ilahi, A. F. (2014). Analisis Pengaruh Intensitas
Radiasi Matahari, Temperatur, Dan Kelembaban Udara, Terhadap Fluktuasi
Konsentrasi Ozon Permukaan Di Bukit Kototabang Tahun 2005-2010. Jurnal
Fisika Unand, 3(3), 177-183.
Mariati, H., dkk. (2019). Analisis Ozon Berbasis Satelit Airs NASA Giovanni
System. Jurnal Penelitian, Terapan Ilmu Geografi, dan Pendidikan Geografi,
Vol. 2(6), pp. 76-80.
https://www.canada.ca/en/environment-climate-change/services/air-pollution/issues/ozone-layer/depletion-impacts/causes-status-recovery.html
Komentar
Posting Komentar